Tertarik dengan kartun peradaban, saya memutuskan untuk melengkapi koleksi dengan membeli kartun komunikasi buat Si Sulung, dan seperti biasa tentu bapak-nya dulu yang baca. Cover-nya sendiri sudah cukup provokatif dengan menampilkan Menara Babel, yang konon kabarnya menjadi inspirasi gedung Uni Eropa bahkan tidak tanggung2 lengkap dengan bagian yang tidak selesai.
Apa itu Menara Babel, ini bangunan yang dirancang sekumpulan arsitek Irak, diinspirasi keinginan untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan dengan menggunakan bahasa tunggal, yang pada masa itu diasumsikan berada di tempat tinggi. Namun alih alih ketinggian berandai andai soal komunikasi, justru ironisnya bangunan ini tidak pernah selesai karena masalah komunikasi di antara pelaksana. Seperti yang diceritakan dalam Alkitab, justru bangunan ini dikutuk oleh Sang Pencipta sehingga menjadi kelahiran banyak-nya bahasa di dunia hingga kini.
Anehnya, baru2 ini poster resmi gedung Uni Eropa malah menjadikan bangunan ini sebagai inspirasi dengan semboyan “Many Tongues One Voice” dilengkapi ilustrasi 11 bintang yang justru lebih mirip silhuet “Baphomet”. Ada apa di balik ini, kita hanya bisa menduga duga.
Kembali ke Larry Gonick, pada perkembangan-nya ada banyak sekali bahasa, bahkan termasuk bahasa2 yang tidak jelas bagaimana ia diciptakan atau yang memang jelas asal usulnya dan dibuat pada era manusia modern. Mulai dari bahasa tubuh, isyarat, pantomim, ASCII, bahasa pemrograman, sampai ratusan bahasa lainnya. Bahkan menambahkan apa yang ditulis Larry Gonick, ada beberapa bahasa yang pembuatan-nya di trigger oleh film, seperti bahasa Klingon dalam film StarTrek dan bahasa peri dalam trilogi Lord of The Ring karya Peter Jackson.
Singkat kata berbeda dengan buku Larry Gonick lain-nya, buku ini pun sepertinya bermasalah dari sisi komunikasi. Karena IMHO ternyata gagal menyederhanakan ilmu komunikasi meski sudah menggunakan media kartun. Tetapi meski demikian ada satu halaman yang tidak jelas sumbernya dan buat saya sangat menarik, yaitu kalimat
Aku mendengar, dan aku lupa
Aku melihat dan aku ingat
Aku melakukan dan aku mengerti
Aku melihat dan aku ingat
Aku melakukan dan aku mengerti
Kalimat ini menjadi inspirasi bagi kita bahwa untuk mengerti sesuatu , satu2nya jalan adalah dengan melakukan-nya.
2 comments:
Pepatah yang mengena..
Tapi ga heran sih menara Babel ini seringkali jadi referensi dalam segala simbolisasi dari unifikasi dalam berkomunikasi, soalnya kalau menurut Alkitab, justru di momen ini lah Tuhan murka atas ke'bodoh'an dan kesombongan manusia untuk bisa 'mencapai' Tuhan dengan membangun menara setinggi mungkin. Tuhan akhirnya memberikan kutukan dengan menciptakan berbagai macam bahasa agar koordinasinya menjadi kacau. Dan lucunya 'tanda2 jaman' ini malah di'bangkit'kan lagi dengan adanya Uni Eropa :D
Baca reviewnya ini bikin saya bongkar lemari buku saya, dan membaca buku ini lagi (terakhir saya baca buku ini +/- 2 tahun yang lalu dan karena beli bukunya 1 seri, makanya jadi buru2 dan kurang memahaminya)
Aniway, monggo dibaca pak seri lainnya dari Seri Pengetahuan ini seperti Biologi, Matematika, etc.
Hemm, thanks atas tambahan informasinya Kevin, jadi makin menarik nih untuk memahami alasan di balik desain gedung ini.
Post a Comment