Kami memiliki sawah yang tidak seberapa luas, karena keterbatasan itulah untuk menyambung hidup Ayahku berprofesi sebagai guru, itu sebabnya kami selalu merasa memiliki darah sebagai pendidik, dan tidak aneh kalau kedua adik lelakiku memiliki profesi sebagai dosen, dan aku sendiri juga adalah guru SD sampai dengan saat menikah, karena suamiku melarangku untuk bekerja.
Saat kami masih kecil, sebagaimana kebiasaan di desa, anak2 yang sudah cukup besar memiliki tanggung jawab untuk memasak dan mengurus adik2nya yang lebih kecil, saat Ibu ke sawah, kadang karena kebingungan aku bertanya apa yang harus dimasak, tetapi Ibu-ku berkata dengan ketus “kalau kamu tidak tahu masak aja batu !”.
Saat ini jawaban tersebut mungkin terdengar kasar, akan tetapi itu adalah cara Ibu untuk membuat anak gadisnya berpikir dan tidak cuma menunggu perintah.
No comments:
Post a Comment