Thursday, February 16, 2012

Zaman Jepang – Sekolah

Disekolah sekolah tidak ada lagi pelajaran berhitung, bahasa melayu, ilmu bumi, ilmu alam, ilmu tumbuhan, ilmu hewan dan lain lain, melainkan Bahasa Jepang, Baris berbaris (Kyoren) dan Senam Pagi (Taiso) lalu kerjabakti (Kinrohooshi). Tentara Jepang menggunakan pengeras suara dengan lagu lagu berbahasa Jepang, yang dinyanyikan dengan penuh semangat oleh anak2 dengan baju penuh tambalan dan robek disana sini dengan cakar ayam.

Pada acara acara tertentu, anak2 menyanyikan Kimigayo sambil menatap arah terbitnya matahari. Ketika tentara Jepang wafat, maka jenazah mereka akan dikremasi, dan abunya dimasukkan ke kotak2 lalu ketika kotak tersebut diarak, semua orang harus menundukkan kepala, seakan akan hari itu menjadi hari yang paling menyedihkan dalam hidup mereka.

“Radio Taiso ternama segenap dusun negeri dan kota, marilah kita bersama tua dan muda kecilpun serta. Itulah gerak yang indah, yang disusun dan digubah….”


* Dalam buku Pramoedya, disebutkan Taiso, Kyoren dan Kinrohooshi menyita sebagian besar jam pelajaran. Dan orang melakukan semua itu dalam keadaan kurang makan karena kelaparan. Bila seorang pelajar jatuh pingsan, pelatih akan menyadarkannya dengan tamparan bertubi tubi. 

No comments: