Daerah ini berada di ketinggian, tepatnya di kaki Gunung Sorik Marapi, di kampung ini sangat banyak sumber air panas, sebagian diantaranya mengandung belerang. Penduduk desa umumnya mandi di tempat dimana air dingin dan air panas bercampur. Sebagian bahkan membawa pisang dan telur, sehingga sambil mandi mereka dapat sekaligus “memasak”, tidak lupa dibawa juga tali untuk mengikat dan melempar pisang tersebut.
Tempat ini sangatlah dingin, sehingga sangat jarang ditemukan pohon kelapa, kalaupun ada umum-nya tidak berbuah. Saat aku kecil, ibuku kerapkali membawa kami ke tempat ini, dan saat zaman penjajahan Jepang, keluargaku mengungsi ke tempat ini dengan menggunakan pedati yang ditarik sapi dari kota. Sangat banyak air di tempat ini, dan kita dengan mudah dapat menemukan sumber air dimana-mana.
No comments:
Post a Comment